Judul : Tidak Akan Miskin Orang Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Membahagiakan Orang Tuanya
link : Tidak Akan Miskin Orang Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Membahagiakan Orang Tuanya
Tidak Akan Miskin Orang Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Membahagiakan Orang Tuanya
Birrul Waalidain atau berbakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab keberkahan hidup, Bahkan seorang anak yang mau berbakti pada kedua orangtuanya akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah menyebutkan, Bahwa ada satu pintu khusus masuk ke surga yang disediakan untuk orang-orang yang berbakti kepada orang tua.
“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”)
الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه
“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”)
Oleh karena itu, Cintai dan sayangilah kedua orang tuamu, karena sebesar apapun harta yang kau keluarkan untuk mereka tidak akan pernah cukup untuk membalas kasih sayang dan perjuangan mereka kepada kita.
Bila seseorang bersedekah kepada Ibu Bapaknya, maka tidak terhitung besar pahala yang akan diperoleh orang itu dari Allah Azza Wa Jalla kelak di akhirat.
Sementara di dunia orang tersebut akan mendapatkan barokah dan rahmat Allah serta rezeki yang berlimpah sebagai bonus dari-Nya.
Tiada satupun sia-sia saat kita keluarkan sebagian rezeki kita untuk membahagiakan mereka.
Bila ada rezeki yang lebih, tidak akan rugi bila kita berikan pada mereka. Karena sebanyak apapun harta yang kita berikan pada mereka.
Tidak akan mampu menggantikan rasa sakit saat ibu mengandung, pertaruhan nyawa saat melahirkan, susahnya merawat, perjuangan dalam menjaga serta waktu dalam mendidik kita.
Begitupun dengan Bapak. Tidak akan bisa kita menggantikan rasa sakit semasa ia muda bekerja pagi sampai malam, lelahnya mencari nafkah untuk biaya sekolah, uang jajan, dan kebutuhan kita.
Agar kita tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, cerdas dan shaleh. Maka… jangan pelit untuk menyenangkan hati mereka.
Berikanlah kebaikan-kebaikan pada mereka, selagi mereka masih ada di dunia. Jika mereka telah tiada… tiada guna harta kita. Karena mereka tak bisa menikmatinya.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Kehinaan, kehinaan, kehinaan“. Para sahabat bertanya: “siapa wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab: “Orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup ketika mereka sudah tua, baik salah satuya atau keduanya, namun orang tadi tidak masuk surga” (HR. Muslim)
Sahabatku.. Ingatlah.. Bahwa bentuk durhaka pada orang tua itu tidak mesti berupa perbuatan jahat, kasar atau kejam kepada orang tua, namun menyia-nyiakan mereka dan tidak berbakti kepada mereka juga merupakan bentuk durhaka kepada orang tua.
"Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran"
Ya Rabb, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil.. Amiin
Tiada satupun sia-sia saat kita keluarkan sebagian rezeki kita untuk membahagiakan mereka.
Bila ada rezeki yang lebih, tidak akan rugi bila kita berikan pada mereka. Karena sebanyak apapun harta yang kita berikan pada mereka.
Tidak akan mampu menggantikan rasa sakit saat ibu mengandung, pertaruhan nyawa saat melahirkan, susahnya merawat, perjuangan dalam menjaga serta waktu dalam mendidik kita.
Begitupun dengan Bapak. Tidak akan bisa kita menggantikan rasa sakit semasa ia muda bekerja pagi sampai malam, lelahnya mencari nafkah untuk biaya sekolah, uang jajan, dan kebutuhan kita.
Agar kita tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, cerdas dan shaleh. Maka… jangan pelit untuk menyenangkan hati mereka.
Berikanlah kebaikan-kebaikan pada mereka, selagi mereka masih ada di dunia. Jika mereka telah tiada… tiada guna harta kita. Karena mereka tak bisa menikmatinya.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
رغمَ أنفُ ، ثم رغم أنفُ ، ثم رغم أنفُ قيل : من ؟ يا رسولَ اللهِ ! قال : من أدرك أبويه عند الكبرِ ، أحدَّهما أو كليهما فلم يَدْخلِ الجنةَ
“Kehinaan, kehinaan, kehinaan“. Para sahabat bertanya: “siapa wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab: “Orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup ketika mereka sudah tua, baik salah satuya atau keduanya, namun orang tadi tidak masuk surga” (HR. Muslim)
Sahabatku.. Ingatlah.. Bahwa bentuk durhaka pada orang tua itu tidak mesti berupa perbuatan jahat, kasar atau kejam kepada orang tua, namun menyia-nyiakan mereka dan tidak berbakti kepada mereka juga merupakan bentuk durhaka kepada orang tua.
"Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran"
Ya Rabb, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil.. Amiin
Demikianlah Artikel Tidak Akan Miskin Orang Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Membahagiakan Orang Tuanya
Sekianlah artikel Tidak Akan Miskin Orang Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Membahagiakan Orang Tuanya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tidak Akan Miskin Orang Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Membahagiakan Orang Tuanya dengan alamat link https://portal-iislam.blogspot.com/2017/02/tidak-akan-miskin-orang-yang.html